Membeli rumah bisa dibilang merupakan salah satu keputusan terbesar dalam hidup seseorang. Terutama bagi pembeli pertama, proses pembelian rumah pasti menjadi pengalaman yang tak akan bisa dilupakan.
Ya, bagi sebagian besar orang, membeli rumah merupakan mimpi yang jadi kenyataan. Setelah bertahun-tahun menabung demi mengumpulkan uang muka, akhirnya usaha ini terbayar dengan memiliki rumah impian. Siapa yang tak girang?
Namun hati-hati, antusiasme inilah yang justru bisa membuat kita lengah saat membeli rumah pertama. Saking terlalu bersemangatnya, tanpa disadari kita jadi mengabaikan hal-hal penting yang seharusnya kita perhatikan.
Agar tak menyesal, jangan sampai Anda melakukan delapan kesalahan ini saat membeli rumah ya.
1. Tidak melakukan riset yang cukup
Membeli rumah bukanlah keputusan gampang yang bisa dilakukan sembarangan. Keputusan ini bisa mempengaruhi kualitas hidup seseorang dalam jangka panjang lho. Jadi sudah sewajarnya kita melakukan riset secermat mungkin demi mendapat rumah terbaik.
Pertama-tama lakukan riset online dengan mencari rumah yang harganya masuk dengan bujet. Bandingkan harga rumah-rumah di pasaran, cek juga lokasi serta sarana prasarana yang ditawarkan. Jangan lupa untuk mencatatnya dalam daftar rumah yang selanjutnya bisa Anda survei langsung.
Tak hanya riset online, Anda juga bisa mencari rumah secara offline dengan bertanya langsung kepada teman dan kerabat. Minta rekomendasi dan saran mereka akan lokasi rumah yang baik, serta info soal perumahan baru yang menarik untuk dilirik. Intinya, lakukan riset dan pencarian dengan seteliti mungkin agar Anda yakin bahwa rumah yang dipilih nanti merupakan rumah terbaik bagi Anda dan keluarga.
2. Tidak melakukan survei dengan teliti
Sudah selesai riset online dan offline, kini saatnya Anda mengunjungi langsung lokasi rumah yang Anda incar. Di tahap ini, kesalahan yang sering dilakukan pembeli rumah adalah tidak mengecek kondisi rumah dan sekitarnya dengan teliti.
Saat survei, pastikan Anda tidak melewatkan detail-detail kecil yang terlihat sepele. Misalnya soal ketersediaan air bersih, pengelolaan sampah, fasilitas umum di sekitar rumah, kondisi lalu lintas, dan sebagainya.
Kalau perlu ngobrol dengan tetangga sekitar dan tanyakan soal lingkungan rumah Anda, apakah rawan banjir, apakah keamanannya baik, dan seterusnya. Jangan sampai Anda membeli kucing dalam karung dan menyesal setelah menetap di rumah baru.
3. Memilih harga rumah di luar kemampuan
Saat menemukan rumah yang kita taksir, seringkali kita mengabaikan harga rumah yang sebenarnya di atas bujet. Alasannya bermacam-macam, mulai dari kondisi rumah yang sempurna dan ideal, sampai harga yang hanya sedikit melewati bujet.
Kesalahan ini fatal lho, dan dampaknya bisa kita rasakan untuk keuangan kita dalam jangka panjang. Meski cuma sedikit di atas bujet, tetap saja ada dana ekstra di luar perhitungan yang harus kita keluarkan. Alhasil, pos keuangan kita yang lain pun bisa terganggu.
Dampak yang lebih parah bisa kita rasakan kalau kita sampai harus mengeluarkan cicilan kredit rumah lebih besar karena hal ini. Beban keuangan kita jadi makin berat hingga puluhan tahun ke depan sampai cicilan KPR lunas.
4. Mudah tergoda iming-iming promo
Saat ini banyak pengembang yang mengeluarkan promo-promo menarik saat menawarkan rumah baru. Mulai dari uang muka alias DP nol persen sampai bonus furnitur untuk tiap pembelian rumah dengan tipe tertentu.
Hindari membeli rumah hanya karena iming-iming promo seperti ini. Selalu utamakan kebutuhan dan kemampuan Anda ketika memilih hunian, karena dua hal inilah yang paling penting.
Manfaat dan keuntungan dari promo hanya Anda rasakan sebentar, sementara rumah yang Anda pilih akan Anda tinggali dalam waktu lama. Jadi pastikan bahwa rumah tersebut merupakan yang terbaik dari segi kualitas bagi Anda dan keluarga.
5. Terburu-buru mengambil keputusan
Baru survei satu rumah, langsung setor DP karena merasa sudah jatuh cinta. Ini salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan oleh pembeli rumah pertama. Saking bersemangatnya punya rumah baru, tanpa sadar jadi terburu-buru dalam mengambil keputusan.
Beli rumah itu tak seperti beli gorengan lho. Banyak hal yang perlu kita pertimbangkan untuk menemukan hunian yang paling tepat. Manfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk riset dan survei lokasi agar Anda tahu betul kelebihan dan kekurangan tiap rumah yang Anda seleksi.
6. Tidak memeriksa dokumen rumah dengan teliti
Salah satu hal yang paling sering terabaikan saat membeli rumah adalah mengecek kelengkapan dan keabsahan dokumen rumah. Padahal saat ini banyak penjual dan pengembang nakal di luar sana lho.
Oleh karena itu, selalu pastikan bahwa rumah yang Anda incar tidak bermasalah dalam hal legalitas. Lihat sertifikat asli dan izin bangunannya. Jangan sampai Anda tersandung masalah hukum ketika sudah menempati rumah baru.
7. Langsung memilih KPR yang ditawarkan pengembang
Saat ini hampir semua orang membeli rumah lewat KPR alias kredit pemilikan rumah. Alhasil, ketika berburu rumah, kita pun mesti mencari produk KPR yang paling tepat.
Melihat fenomena tersebut, banyak pengembang rumah yang kemudian turut juga menawarkan KPR dari bank yang bekerja sama. Biasanya, KPR yang ditawarkan oleh pengembang memiliki kelebihan tersendiri, bisa berupa uang muka lebih ringan atau bunga lebih rendah untuk jangka waktu tertentu.
Tapi hati-hati, tak semua KPR yang ditawarkan pengembang merupakan yang terbaik untuk kantong kita. Oleh karena itu, kita tetap perlu mencari produk KPR lain sebagai perbandingan. Bisa jadi ada KPR lain yang memang lebih menguntungkan buat kita.
Agar lebih mantap dalam menentukan KPR terbaik, Anda juga bisa meminta bantuan konsultan KPR seperti Mortgage Master. Konsultan KPR online ini bisa merekomendasikan produk-produk KPR di Indonesia yang paling pas dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan Anda, mulai dari yang bunganya paling rendah sampai yang skema bunganya paling menguntungkan.
(Baca: 7 Cara Memilih Pinjaman KPR Terbaik untuk Anda)
8. Tidak menyiapkan biaya-biaya KPR
Masih terkait dengan KPR, kesalahan yang juga sering dilakukan oleh pembeli rumah pertama adalah tidak mempersiapkan biaya-biaya ekstra yang timbul dari KPR. Memang, fungsi utama KPR adalah meringankan beban keuangan kita dalam membeli rumah. Tapi bukan berarti kita tidak perlu menyiapkan dana tunai sama sekali.
Selain uang muka atau DP rumah, ada biaya-biaya lain yang perlu kita keluarkan dalam proses pengajuan KPR. Biaya-biaya ini, di antaranya biaya admin bank, biaya notaris, biaya appraisal, dan lain-lain. Besar biaya yang dibutuhkan bervariasi, tergantung bank yang Anda pilih. Tapi untuk amannya, siapkan dana tunai sekitar 6-10% dari plafon KPR Anda untuk kebutuhan ini.
(Baca: Biaya-Biaya KPR yang Perlu Disiapkan Saat Membeli Rumah)
Berburu rumah memang menyenangkan, tapi jangan sampai terlalu bersemangat hingga melakukan delapan kesalahan di atas. Tetap cermat dan berhati-hati dalam menentukan pilihan ya, agar rumah baru bisa membawa manfaat yang optimal bagi keuangan Anda.