Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah dan kebaikan, terutama bagi umat Muslim yang menjalaninya. Tapi, ini mungkin pengecualian bagi yang ingin menjual rumah bekas. Jika Anda berniat menjual hunian, sebaiknya tunda dulu rencana tersebut sampai libur Lebaran selesai untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Berdasarkan data Google Trends, kata kunci “beli rumah” selalu menunjukkan penurunan dalam volume pencarian selama periode bulan puasa dalam lima tahun terakhir. Bahkan, setiap tahun, kata kunci tersebut selalu menunjukkan performa paling rendah pada bulan Ramadhan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.
Artinya, minat masyarakat untuk membeli rumah - atau paling tidak mengetikkan kata kunci “beli rumah” di halaman pencarian Google - selama bulan puasa cenderung lebih sedikit dari biasanya. Bagi penjual rumah, tren ini sangat penting untuk diingat agar kita tidak salah strategi dan malah membuang waktu serta tenaga saat akan menjual hunian.
(Baca: 7 Tips Ampuh Menjual Rumah Tanpa Perantara atau Broker)
Alasan kenapa harus tunda jual rumah di bulan puasa
Berdasarkan data di atas, bisa disimpulkan bahwa menjual rumah ketika bulan Ramadhan bukanlah keputusan yang bijak. Sebab selama periode ini, minat orang dalam membeli rumah justru menurun. Tentu saja ini akan berdampak negatif terhadap kesuksesan kita saat menjual hunian. Hasilnya sudah hampir pasti tidak akan sebaik menjualnya di bulan-bulan yang lain.
Lalu apa sebenarnya yang membuat masyarakat tidak terlalu antusias membeli rumah saat bulan puasa? Ini sejumlah alasannya.
1. Lebih fokus beribadah
Bulan puasa merupakan bulan suci bagi umat Muslim dan kerap dimanfaatkan untuk beribadah semaksimal mungkin. Mulai dari puasa tanpa putus, melakukan salat sunah, lebih rajin ke masjid dan salat berjamaah, sampai berbagi rezeki dengan mereka yang kurang beruntung.
Jadi tak heran jika banyak orang yang tidak kepikiran untuk mencari rumah di saat seperti ini. Mereka lebih memilih untuk fokus beribadah, ketimbang mencari hunian. Membeli rumah masih bisa dilakukan di lain waktu, sementara kesempatan berpuasa dan beribadah maksimal di bulan Ramadhan hanya terjadi sekali dalam satu tahun.
2. Harga sembako cenderung naik
Ketika bulan Ramadhan, harga-harga bahan kebutuhan pokok atau sembako cenderung mengalami kenaikan. Sudah bukan hal yang mengejutkan kalau harga daging dan ayam bisa naik hingga dua kali lipat selama periode ini. Apa lagi tahun ini kenaikan harga juga terjadi pada bahan bakar minyak atau BBM dan juga minyak goreng.
Dengan kondisi seperti ini, tak heran jika mayoritas masyarakat akan memprioritaskan dana yang mereka miliki untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di atas ketimbang membeli rumah. Kebutuhan akan pangan jelas lebih penting dibandingkan dengan memiliki rumah baru. Ini merupakan salah satu faktor yang membuat minat pembelian rumah menurun di bulan puasa.
3. Meningkatnya kebutuhan di bulan Ramadhan
Selain harga bahan-bahan pokok cenderung naik di bulan Ramadhan, kebutuhan kita pun biasanya akan meningkat selama di bulan ini. Mulai dari membayar THR untuk asisten rumah tangga, membayar zakat, bagi-bagi amplop Lebaran untuk kerabat dan tetangga, sampai kebutuhan untuk mudik Lebaran, seperti tiket pesawat, biaya hidup di kampung halaman, dan lain sebagainya.
Pengeluaran rumah tangga selama bulan puasa kerap mengalami kenaikan dibanding bulan-bulan normal lainnya. Oleh sebab itu, uang tabungan pun umumnya akan diprioritaskan untuk kebutuhan-kebutuhan ini dan membuat rencana beli rumah terpaksa ditunda untuk sementara waktu.
4. Orang lebih memilih tinggal di rumah
Saat bulan puasa, kebanyakan orang akan memanfaatkan momen ini untuk menghabiskan waktu sebanyak-banyaknya bersama keluarga, terutama untuk sahur dan berbuka. Alhasil, mereka pun akan cenderung mengurangi aktivitas di luar rumah sebisa mungkin demi bisa berbuka puasa bersama keluarga.
Dalam kaitannya dengan pembelian rumah, kecenderungan tersebut membuat orang enggan melakukan survey rumah atau serasa memiliki keterbatasan waktu untuk mengunjungi lokasi rumah secara langsung. Pikirnya, “Aduh, harus cepat-cepat pulang untuk mengejar waktu buka di rumah.” Dari pada survey rumah buru-buru, lebih baik cari waktu lain yang lebih ideal bukan?
(Baca: Cara Menjual Rumah Online dan Offline Agar Cepat Laku)
Kesimpulan
Empat alasan yang sudah disebutkan di atas menjadi faktor utama mengapa minat pembelian rumah di bulan Ramadhan relatif menurun dibandingkan bulan-bulan biasanya. Jadi bagi Anda yang berniat menjual hunian, lebih baik tunggu dulu hingga momen Ramadhan berakhir untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.