Aset properti masih menjadi primadona produk investasi bagi masyarakat Indonesia. Memiliki bentuk fisik, tahan krisis, dan harganya yang stabil membuat aset properti tetap populer sebagai alat investasi meskipun banyak produk baru bermunculan.
Meski demikian, aset properti memiliki banyak jenis dan tipe, mulai dari rumah, apartemen, tanah kosong, sampai ruko. Pertanyaannya, untuk tujuan investasi baiknya kita memilih produk properti apa ya?
Sebelum membahas jenis properti satu-persatu, mari kita ketahui dulu bentuk keuntungan yang bisa kita dapatkan dari instrumen investasi yang satu ini.
Keuntungan investasi properti
Ada dua bentuk keuntungan yang bisa kita dapatkan dari investasi properti. Yang pertama adalah keuntungan dari penjualan kembali atau capital gain. Karena harga properti cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, hampir bisa dipastikan bahwa harga jual produk ini akan lebih tinggi dibandingkan harga belinya.
Berdasarkan data Rumah.Com Indonesia Property Market Index (RIPMI) Q4 2020, meskipun pandemi Covid-19 masih berlangsung, harga properti Indonesia pada Q3 telah menunjukkan kenaikan 0,5% dibandingkan kuartal sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh naiknya harga rumah tapak sebesar 1%.
Artinya, tren harga properti masih mengalami peningkatan, dan ini merupakan peluang yang sangat menarik bagi kita yang ingin berinvestasi properti dengan mencari capital gain.
Jika kita membeli properti seharga Rp 500 juta pada 2010, bisa jadi sekarang harga jualnya sudah mencapai dua kali lipat dari harga beli tersebut. Menarik, bukan?
Bentuk keuntungan kedua yang bisa kita dapatkan dari investasi properti adalah pendapatan pasif atau passive income. Pendapatan pasif merupakan penghasilan yang kita dapatkan tanpa mengeluarkan usaha ekstra. Sederhananya, kita bisa menghasilkan uang tanpa harus melakukan apa-apa atau paling tidak dengan usaha minim.
Bentuk pendapatan pasif yang bisa kita dapatkan dari kepemilikan properti adalah uang sewa. Jadi kita mendapatkan pendapatan tambahan setiap bulan dengan menyewakan aset properti milik kita, baik itu rumah, apartemen, atau ruko.
Macam-macam aset properti untuk investasi
Setelah mengetahui bentuk keuntungan yang bisa kita raih dengan aset properti, kini saatnya kita mengetahui jenis-jenis produk properti yang bisa kita pilih.
1. Rumah tapak
Rumah tapak bisa Anda sewakan kembali untuk tempat tinggal atau bahkan tempat usaha, tergantung lokasinya. Jika rumah tersebut berada di kawasan komplek perumahan di daerah suburban, biasanya aset ini akan lebih banyak dicari untuk tempat tinggal. Namun, jika rumah Anda berada di tengah kota dan dekat dengan aktivitas bisnis, maka potensinya besar untuk bisa Anda sewakan sebagai tempat usaha untuk UMKM.
Tak hanya menarik untuk disewakan, rumah tapak juga memiliki potensi kenaikan harga yang besar untuk dijual kembali. Menurut data dari Beritagar.id, di Jabodetabek saja harga rumah sudah mengalami kenaikan hingga 66,3% dalam periode 2007-2017. Meskipun sempat melambat karena efek pandemi, tren kenaikan harga rumah ini diprediksi masih akan berlangsung ke depannya.
Data yang sama juga menyebutkan bahwa semakin kecil tipe rumah, potensi kenaikan harganya justru semakin besar. Jadi bagi Anda yang memang mengincar capital gain dari investasi properti, disarankan untuk membeli rumah tapak dengan tipe kecil.
(Baca: 5 Tips Beli Rumah untuk Investasi Supaya Bisa Cuan)
2. Apartemen
Apartemen merupakan aset yang menarik untuk dimiliki jika Anda mengincar pendapatan pasif yang stabil. Dengan semakin tingginya harga rumah tapak di tengah kota, maka banyak orang yang beralih untuk menyewa apartemen sebagai tempat tinggal, terutama kaum pekerja kantoran kelas menengah.
Menariknya lagi, tipe apartemen yang bervariasi akan mempermudah Anda dalam menyesuaikan target pasar sewa dan bujet investasi. Misalnya jika Anda menyasar pekerja kantoran, maka Anda bisa membeli apartemen tipe satu atau dua kamar tidur di kawasan bisnis. Namun jika Anda menyasar mahasiswa, maka Anda cukup membeli apartemen tipe studio di kawasan sekitar kampus.
Apartemen juga masih menarik untuk dijual kembali, meski target pasarnya akan lebih kecil jika dibandingkan dengan rumah tapak. Agar lebih cepat terjual, Anda bisa memberikan nilai tambah pada apartemen Anda dengan furniture lengkap dan desain ruangan yang menarik.
3. Ruko
Ruko memiliki target pasar yang lebih spesifik jika dibandingkan dengan rumah tapak dan apartemen. Apabila Anda tertarik untuk berinvestasi dalam produk properti ini, maka pastikan Anda memilih lokasi yang tepat.
Baik itu untuk disewakan ataupun dijual kembali, lokasi merupakan aspek paling penting ketika Anda membeli ruko. Sebab, target pasar dari aset properti yang satu ini adalah pemilik usaha. Jadi pastikan Anda memilih ruko yang berada di lokasi strategis dan dekat dengan aktivitas bisnis atau tengah kota. Pastikan juga ruko Anda memiliki fasilitas yang mendukung aktivitas usaha, seperti daya listrik yang cukup, jaringan internet memadai, dan pasokan air bersih.
4. Lahan kosong
Lahan kosong biasanya lebih menarik bagi mereka yang mengincar capital gain dengan memanfaatkan kenaikan harga tanah.
Aset properti ini juga bisa memberikan Anda keuntungan besar ketika lahan Anda dibutuhkan untuk pembangunan proyek usaha maupun pemerintah, seperti yang terjadi di Desa Sumurgeneng, Tuban, Jawa Timur. Untuk keperluan pembangunan kilang minyak Pertamina, maka BUMN ini pun memborong ratusan hektare tanah milik warga dengan harga fantastis.
Jika Anda ingin mendapatkan keuntungan dari investasi lahan kosong, maka perhatikan lokasi dan rencana pembangunan di sekitar lokasi lahan Anda. Bisa jadi saat ini lahan tersebut terletak di kawasan yang sepi dan sulit diakses, tapi jika ada rencana pemerintah daerah untuk membangun akses jalan baru di dekat lahan tersebut, maka potensi kenaikan harganya sangatlah tinggi.
Lahan kosong juga bisa Anda sewakan kepada pemilik usaha. Jika letaknya strategis dan dekat jalan utama, lahan Anda akan sangat menarik bagi pemilik bisnis untuk membangun kantor atau tempat usaha, seperti tempat cuci mobil, lahan parkir, dan lain-lain.
Membeli aset properti untuk investasi dengan KPR
Jika saat ini dana Anda belum cukup untuk membeli aset properti, jangan sedih. Membeli aset properti untuk investasi bisa tetap Anda lakukan dengan memanfaatkan fasilitas KPR atau kredit pemilikan rumah.
(Baca: KPR (Kredit Pemilikan Rumah): Definisi, Manfaat, Cara Pengajuan)
Anda tetap bisa menyewakan properti ketika KPR masih berjalan. Bahkan, uang sewa dapat Anda manfaatkan untuk membayar cicilan KPR tersebut. Sementara jika ingin menjualnya kembali, Anda juga masih berpotensi memperoleh capital gain dengan memanfaatkan fasilitas take over KPR.
Meski demikian, Anda perlu melakukan kalkulasi dengan lebih matang agar beban cicilan KPR tidak mendilusi keuntungan investasi Anda. Buatlah target investasi dan sesuaikan dengan bunga KPR yang menurut Anda paling ringan.
Anda bisa berkonsultasi dengan konsultan KPR seperti Mortgage Master untuk memastikan Anda telah memilih KPR yang terbaik. Tim konsultan Mortgage Master nantinya akan merekomendasikan produk-produk KPR yang paling tepat dengan kebutuhan dan profil keuangan Anda.
Anda hanya perlu mendaftarkan diri secara online, dan tim konsultan mereka akan menghubungi Anda dalam waktu 1x24 jam di hari kerja. Layanan konsultasi dari Mortgage Master ini tidak akan dipungut biaya, jadi Anda tak perlu mengeluarkan dana ekstra.
Jadi, sudah tahu akan beli aset properti apa untuk investasi? Apapun pilihannya, pastikan bahwa Anda sudah siap secara finansial dan juga mental ya. Sebab investasi properti tak hanya membutuhkan dana besar, tapi juga kesabaran dan ketelatenan dalam merawat aset tersebut sampai bisa mendatangkan cuan.