5 Tips Mengajukan KPR untuk Freelancer atau Pekerja Lepas

KPR
22 Februari 2022
Bagikan:
5 Tips Mengajukan KPR untuk Freelancer atau Pekerja Lepas

Status pekerja lepas atau freelancer kini semakin populer di kalangan masyarakat, terutama generasi millennial. Ditunjang oleh perkembangan teknologi dan konsep WFH alias work from home, pekerja lepas kian diminati karena menawarkan fleksibilitas dan kenyamanan kerja yang tidak bisa didapatkan apabila menjadi pekerja kantoran.

Dari sisi industri, pekerja lepas juga semakin banyak dicari karena dapat menghemat pengeluaran perusahaan dan dinilai lebih efisien bagi kegiatan usaha. Apalagi dengan adanya pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir, pelaku bisnis telah terbiasa dengan gaya bekerja dari mana saja. Karyawan pun tak lagi diharuskan hadir di kantor selama bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.

Perkembangan teknologi dan pandemi inilah yang menjadi salah satu faktor pendorong semakin banyaknya orang memilih menjadi pekerja lepas. Meski demikian, ada satu hal yang sering kali membuat seseorang ragu-ragu untuk memilih lini pekerjaan ini, yaitu kemudahan dalam memperoleh kredit atau pinjaman dari bank.

Ya, memang bukan rahasia kalau bank cenderung lebih mudah memberikan kredit kepada mereka yang memiliki penghasilan tetap. Itu sebabnya, pekerja kantoran dinilai merupakan status pekerjaan paling aman jika ingin memperoleh fasilitas pinjaman dari bank, termasuk di dalamnya kredit pemilikan rumah atau KPR.

(Baca: 7 Tips Mengajukan KPR untuk Wirausaha Agar Disetujui Bank)

Meski demikian, bukan berarti pekerja lepas sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan KPR. Dengan strategi yang tepat, pengajuan KPR seseorang masih mungkin disetujui oleh bank walaupun dia berstatus freelancer. Ini tipsnya.

1. Miliki proyek jangka panjang dalam portofolio

Salah satu keuntungan menjadi pekerja lepas adalah bisa melakoni lebih dari satu pekerjaan dari banyak perusahaan secara bersamaan. Selama masih ada waktu dan energi, tak ada batasan bagi kita untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu.

Namun, pekerjaan atau proyek-proyek ini umumnya bersifat jangka pendek atau hanya berlangsung dalam hitungan bulan. Kalau proyek sudah selesai, maka kita pun harus mencari proyek baru lain untuk menggantikan pemasukan yang hilang dari proyek tersebut. Inilah yang menjadikan status pekerja lepas lebih berisiko dari sisi keamanan finansial.

Pihak bank pun juga menjadikan hal ini sebagai pertimbangan kuat dalam menilai risiko calon nasabah KPR. Untuk mengakalinya, Anda perlu memiliki paling tidak satu proyek jangka panjang yang dapat menjamin Anda tetap memiliki penghasilan pasti selama jangka waktu tertentu. Dengan begitu, bank menjadi lebih yakin dengan kemampuan Anda dalam membayar cicilan KPR ke depannya.

2. Miliki pendapatan tahunan yang stabil

tips-mengajukan-kpr-untuk-freelancer-1.jpg

Karena pendapatan bulanan freelancer cenderung berubah-ubah, maka salah satu parameter yang umumnya digunakan bank untuk mengukur stabilitas finansial mereka adalah jumlah pendapatan tahunan.

Jika jumlah pendapatan tahunan cenderung stabil atau bahkan meningkat dari tahun ke tahun, maka potensi pengajuan KPR disetujui pun akan semakin besar. Sebaliknya, jika pendapatan tahunan tidak konsisten, maka bank akan menilai bahwa profil Anda berisiko.

Oleh karena itu, usahakan untuk bisa mengerjakan proyek dengan nilai tertentu setiap tahunnya. Jadikan nilai tersebut sebagai target Anda setiap tahun untuk kejar setoran. Selama target belum terpenuhi, maka sebisa mungkin cari proyek-proyek tambahan. Selama disiplin dan konsisten, hal ini pasti bisa tercapai.

3. Taat membayar pajak penghasilan (PPh)

Menjadi freelancer bukan berarti kita bebas dari kewajiban membayar pajak penghasilan atau PPh. Selama besaran penghasilan yang kita terima memenuhi kriteria wajib pajak, maka kita wajib membayar PPh kepada negara. Ironisnya, banyak pekerja lepas yang tidak membayar PPh hanya karena malas mengurus sendiri. Padahal ini nanti akan membawa dampak negatif terhadap pengajuan kredit ke bank.

Ketaatan kita dalam membayar PPh menjadi salah satu faktor penting yang menjadi pertimbangan bank dalam mengabulkan pengajuan KPR. Bank akan meminta bukti lapor surat pemberitahuan tahunan (SPT) pajak tahunan asli kepada calon nasabah sebagai salah satu syarat dokumen dalam proses ini.

Kalau tidak pernah bayar PPh, tentu kita tidak akan memiliki dokumen ini. Alhasil, pengajuan KPR pun tidak akan bisa diproses.

4. Siapkan uang muka atau DP yang besar

Tips lain pengajuan KPR untuk pekerja lepas atau freelancer adalah dengan menyiapkan uang muka rumah yang besar. Uang muka atau down payment (DP) umumnya dibutuhkan seseorang saat akan membeli rumah dengan fasilitas KPR. Pasalnya, bank biasanya tidak bersedia membiayai 100% harga rumah dari KPR. Untuk itu dibutuhkan DP dari kocek pribadi untuk menutupi sisa dana pembelian rumah tersebut.

DP rumah perlu kita siapkan sejak awal, karena dana ini dibutuhkan di tahap awal pengajuan KPR. Semakin besar DP, artinya semakin kecil plafon pinjaman KPR yang kita butuhkan dari bank. Dengan begitu, risiko bank mengalami kredit macet pun akan semakin kecil.

Jika kita menyediakan DP besar di awal, maka bank akan lebih mudah menyetujui permohonan KPR kita. Jadi usahakan untuk menabung uang DP rumah sebesar-besarnya sebelum mengajukan KPR. Terlebih lagi jika status pekerjaan kita adalah pekerja lepas yang notabene lebih berisiko dibanding pekerja tetap.

(Baca: 5 Strategi Jitu Menabung DP Rumah untuk Kaum Millennial)

5. Simpan data klien dan bukti transaksi dengan apik

Berbeda dengan pekerja kantoran yang hanya bekerja di satu perusahaan dan mendapatkan slip gaji rutin setiap bulan, freelancer tidaklah demikian. Lalu apa yang bisa kita digunakan sebagai bukti pemasukan untuk pihak bank?

Anda dapat melampirkan data klien yang telah atau sedang mempekerjakan Anda serta bukti transaksi pembayaran dari mereka sebagai dokumen pendukung dalam pengajuan KPR. Ini sekaligus dapat berfungsi layaknya slip gaji bagi pekerja tetap. Sebab dari dokumen ini bank dapat melihat sumber pemasukan Anda dan aliran dana ke rekening pribadi Anda.

Semakin banyak klien yang Anda miliki, maka semakin baik. Ini bisa meningkatkan kepercayaan bank terhadap Anda dan meningkatkan peluang pinjaman KPR disetujui.

Pengajuan KPR memang cenderung lebih sulit jika berstatus freelancer atau pekerja lepas. Namun jangan berkecil hati dulu. Coba terapkan 5 tips di atas untuk memperbesar peluang Anda dalam memperoleh pinjaman KPR. Semoga sukses!

Bagikan:
Artikel Terkait
Logo
kominfokominfo QR

Mortgage Master Indonesia adalah perusahaan berbadan hukum di Indonesia yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM.

Layanan Mortgage Master Indonesia sudah terdaftar di Kementerian Informasi, Komunikasi, dan Teknologi dengan nomor izin 003527.01/DJAI.PSE/01/2024.

Contact Us

© 2022 Mortgage Master, Inc.All Rights Reserved.

  • facebook
  • instagram